Wednesday, September 29, 2010

dipersembahkan untuk seorang "sahabat"...yang telah me'mantan'kan dirinya sendiri dalam sebuah kubangan emosi dan ego..

sedikit lukisan hati... mengisahkan cinta yang tak juga terbebaskan dari belenggu keduniawian...

dipersembahkan untuk seorang "sahabat"...yang telah me'mantan'kan dirinya sendiri dalam sebuah kubangan emosi dan ego..



***



mengapakah harus ada sebuah pertemuan..

jika pada akhirnya nanti harus ada yang tersakiti dan terluka..?

mengapakah harus merasakan cinta...

jika pada akhirnya nanti yang tersisa adalah benci dan kesedihan..?

...

semua pertanyaan itu...

kuyakin kita pun sudah tahu jawabannya....

...

dan jika kau dan aku tahu..

bahwa segala sesuatunya akan memberikan pelajaran bagi kedewasaan dan kesadaran kita...

lalu mengapa persimpangan ini harus terus kau hancurkan dalam segala pengkhianatan ini...?

...

tolong katakan padaku...

tolong jelaskanlah padaku...

sebesar itukah cintamu hingga kau harus membenamkanku mati didalamnya..?

atau begitu sempitnyakah ruang yang kau sediakan untuk cinta itu bertumbuh...hingga kau harus mengusir ketulusan itu keluar...?

dan mengijinkan keduniawian itu yang tinggal didalamnya..

....

maaf...sahabat...

cinta seperti ini...aku tak sanggup memahaminya.....

maka keputusankulah...

jika saat ini aku memilih untuk tetap pada pembelajaranku...dan mengabaikan ajakan surga duniawimu...

....

tidak ada yang salah...maka tak perlu kita saling menyalahkan lagi...

demikianlah kebenaran itu akan bercerita dalam setiap perjalanan kita..meski bukan pada saat yang kita inginkan...

....

menyalahkanmu...hanya akan membuatku semakin tak mampu menerima kenyataan ini...

membencimu... hanya akan membuatku semakin terikat dalam penyesalan dunia ini...

maka pahamilah.. jika saat ini aku masih memilih untuk memaafkanmu...dan melepasmu...

...

bukan karna aku sok baik...sok suci..atau sok benar...

tapi karna aku masih ingin belajar menyadari...

bahwa keegoisanmu itu... juga ada padaku..

bahwa kemarahanmu itu...juga ada padaku...

dan bahwa segala emosi negatif yg kau rasakan... juga masih kurasakan...

demikianlah aku ingin selalu menyadari..bahwa aku juga tak sempurna dalam segala keberadaanku.. khusunya disisimu..

....

maka biarlah tangis dan air mata yg mengiringi persimpangan ini..

menjadi saksi sebuah pembelajaran kedewasaan bagi kita berdua..

hingga saatnya nanti..

aku akan kembali tersenyum saat mengenangmu...

karna demikian cinta itu telah diciptakan..

dan tak akan pernah dapat dihapuskan...

...



***



Bukan kisah yang baru..

saat dalam sebuah perjalanan... ada selisih paham dan bahkan berbuah pengkhianatan...

inilah kisah manusia... yang dilahirkan di dunia ini memang untuk banyak2 belajar dari setiap kejadian yang ada....

...

baik buruk...sedih bahagia...salah benar...

semuanya sama..

penyikapan2 kitalah yang membedakannya...dan seolah memisahkannya berlawanan...

...



dan saat kitalah yg harus "melengkapi karma" orang lain....

dalam kesedihan2 dan luka2 yg seolah kita lukiskan dalam kitab kehidupan org lain...

bersabarlah saja.. dan pahamilah saja dalam kebijaksanaan dan kesadaranmu...

tetaplah dalam ketenangan cintamu..

sehingga kita tak akan terlibat kembali dalam penciptaan karma2 baru yg berakibat negatif pada ketenangan vibrasi yang ada...

...

jika memang 'tugas hidup' kitalah yang harus memberikan pelajaran2 bagi orang lain..

melalui apapun itu.. baik kebahagiaan maupun kesedihan..

maka lakukanlah saja yang memang seharusnya terjadi..

karna disana kita juga akan mendapatkan pelajaran2 berharga..

tentang pengorbanan...tentang ketulusan..

dan tentang memandang segala sesuatu sebagaimana adanya...

...



...

tersenyumkah aku pada pahit getir ini...

yang telah tertuang dalam gelas kacaku...

merahnya melukai hatiku..

pun manisnya memabukkan duniaku...

hendak kuhempaskankah pilihan ini...

ataukah kuserahkan saja pada sebuah pertanyaan tak terjawabkan...?

...

biarkan kulalui serpihan ini..

meski tajamnya harus melukai sayap2ku...

...





***

semoga cahaya cinta selalu membimbing kita dalam perjalanan ini....




dan biarkan saja duri2 itu melukiskan darah pada perjalanan ini..
menjejakkan luka dan perih...
tapi janganlah biarkan merah itu juga menodai ketulusan cintamu padanya...
...
jejak yang ada akan hilang seiring berlalunya waktu..
namun cinta yang ada akan abadi...

1 comment: