Tuesday, August 18, 2009

Perempuan Yang Meminta Gerhana

Perempuan Yang Meminta Gerhana
By. Berlin Sianipar, on Facebook.


"Apakah kau mencintaiku ?"

"Ya."

"Apakah kau akan memberikanku apapun yang kuminta ?"

"Ya."

"Apapun ?"

"Ya."

"Berikan aku gerhana.."

Lelaki itu terdiam, menarik nafas panjang lalu menghembuskannya

"Sayangku, aku tak akan memberikanmu gerhana. Bukan aku tidak mencintaimu, tapi tidak secepat itu aku bisa memberikanmu gerhana.."

"Berarti kau tidak mencintaiku !"

Mata perempuan itu memerah berkaca-kaca

"Dengarlah kataku dulu, sayangku.. Ada alasan mengapa gerhana tidak terjadi setiap hari. Ada aturan, ada proses yang panjang yang harus terjadi sebelum aku bisa memberikanmu gerhana. Aku tak bisa seenaknya menyatukan bulan dengan matahari hanya demi membuktikan cintaku padamu.."

"Kau tidak mencintaiku ! Aku hanya meminta satu kali gerhana, tapi kau tidak mau memberikannya ! Lalu apa bukti cintamu ?? Kau tidak mencintaiku !"

Air mata mulai menetes dari sudut mata perempuan itu
Nafasnya mulai tersengal, dadanya mulai sesak

"Sudah kukatakan, aku mencintaimu. Tapi tidak secepat itu aku bisa memberikanmu gerhana !"

"Tapi kau Dewa ! Kau bisa melakukan apapun yang kaumau hanya dengan berkata 'Jadilah !' Berikan aku gerhana ! Berikan aku gerhana ! Buktikan cintamu padaku ! Berikan aku gerhana !"

Perempuan itu mulai menangis sejadi-jadinya
Mukanya memerah, matanya membengkak

Lelaki itu kembali menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan

"Tidakkah pernah kauhitung berapa kali aku sudah menurunkan hujan untuk menyirami tanahmu yang tandus supaya engkau bisa mulai menanam benih ? Tidakkah pernah kauhitung juga berapa kali aku sudah memberikanmu cahaya mentari supaya benihmu bisa tumbuh dan berkembang ? Berapa kali pula kuberikan mentari pagi setelah malam yang dingin supaya engkau bisa menikmati tetesan embun di hamparan rerumputan pagi yang begitu luas yang engkau tak pernah memintanya ? Berapa kali pula aku memberikanmu gerimis di sore hari supaya kesegaran bau tanah itu bisa membangunkanmu dari tidur siangmu ? Apakah itu bukan bukti cintaku padamu ? Aku akan memberikanmu gerhana, tapi tidak sekarang. Tunggulah empat putaran masa lagi, aku akan memberikanmu gerhana seperti yang kauminta."

"Berikan aku gerhana sekarang !! Kamu Dewa !! Berikan aku gerhana !!! Sekarang !!!"

"Tidak. Aku tidak akan memberikanmu gerhana sekarang. Aku memang Dewa, dan aku mencintaimu. Tapi aku tidak akan memberikanmu gerhana sekarang. Kalau kau mau menunggu empat putaran masa lagi, aku akan berikan gerhana terindah yang kauminta."

"Tidak ! Berikan aku gerhana sekarang juga ! Kalau kau tidak memberikanku gerhana sekarang juga, berarti kau tidak mencintaiku, dan aku akan meninggalkanmu !"

Lelaki itu menarik nafas panjang untuk ketiga kalinya, lalu menghembuskannya

"Sayangku, aku sudah melakukan semuanya untukmu. Sekarang aku hanya memintamu menunggu, tapi kau tak mau. Kalau kau mau pergi, pergilah.."

Perempuan itu terdiam
Matanya yang berair menatap tajam mata si lelaki dengan penuh kemarahan
Sementara si lelaki tetap menatap mata perempuan itu dengan penuh cinta

Tanpa kata-kata, perempuan itu lalu membalikkan badannya dan pergi berlalu
meninggalkan si lelaki dalam diam dan dalam kepedihan

"Aku mencintaimu. Aku hanya ingin kau mengerti. Aku hanya ingin kau menunggu. Tapi kau tak mengerti. Kau tak pernah mengerti. Kau tak pernah mau mengerti.."

Lalu lelaki itupun membalikkan badannya dan pergi berlalu...

No comments:

Post a Comment