Sunday, July 15, 2012

gadis pelangi yang mencintai pemuda cahaya.(5)


ada saat dimana kita merasakan kehidupan ini sungguh tidak adil..
dimana kita selalu siap menyediakan diri kita untuk orang lain..
namun pada saat kita benar2 membutuhkan sejenak labuhan...
kita merasa semua beranjak pergi dan meninggalkan...

**gadis pelangi yang mempertanyakan kasih sang pemuda cahaya..

"bukankah aku selalu berada bersamamu.. menemanimu kapanpun kamu membutuhkan aku.. lalu mengapa saat aku benar2 membutuhkan kamu.. justru kamu seolah diam dan beranjak pergi.. kamu sungguh tidak adil kepadaku.." kata sang gadis pelangi.. kecewa akan sikap sang pemuda cahaya..
"siapakah yang meninggalkanmu.. bukankah aku selalu bersamamu.."
"kau tidak pernah bersamaku.. dimanakah kamu saat aku benar2 sedang lelah dalam menjalani kehidupanku yang semakin berat ini.. aku menghubungimu..namun kau selalu hanya diam saja..menghilang.. dan tiba2 muncul seenakmu saja.. pd waktu kau membutuhkan aku.." teriak sang gadis dalam kemarahannya..
"aku disini bukan untuk memenuhi kebutuhan emosi dan ragamu.. tapi kebutuhan jiwamu.. untuk kebutuhan ragamu..seharusnya kamu mengandalkan siapa yang ada disampingmu saat ini.. pelangi..." kata sang pemuda cahaya dengan tenang dan jelas..
"ah.. omong kosong.. selalu saja itu kau jadikan alasan..menemani dalam kebutuhan jiwa.. namun aku tak pernah merasakannya.. aku membencimu.."
"saat aku disampingmu dan bisa berbicara denganmu secara nyata.. kamu mengasihiku.. dan ketika aku tak disampingmu..kamu membenciku.. jadi apakah kamu mengasihi ragaku saja.. pelangi.."
sang gadis pelangi makin marah.. namun ia tak bisa berkata2 apapun lagi.. ia terlalu emosi sehingga tak lagi tahu harus berkata apa...
"pelangi..."
"sudahlah.. pergilah saja.. pergilah selamanya.. seperti selama ini yang sering kau lakukan padaku.. selamat tinggal.." kata gadis pelangi.. sembari berlinang air mata dan mengakhiri percakapan itu dengan kebencian dalam hatinya..

dan memang itulah menjadi percakapan nyata yang terakhir antara keduanya..
setelah tenang, si gadis pelangi mencoba menghubungi sang pemuda cahaya.. namun sang pemuda telah benar2 pergi selamanya.
dan sang gadis menyadari, betapa emosi dan kemarahan sesaat itu membuatnya kehilangan banyak hal yang berharga..

dan pada suatu malam.. setelah berhari2 sang gadis telah berusaha melupakan sang pemuda cahaya.. ia bermimpi...
ia berada di sebuah istana pualam putih yang megah..dimana langit begitu biru.. dan awan putih yang bersih berada pada tanahnya.. negeri diatas awan..
dengan air terjun yang mengalir dan seolah melagukan irama yang menenangkan hati..
disana.. sang pemuda cahaya datang padanya.. dan mengatakan sesuatu..

"kau tahu pelangiku.. sesungguhnya aku selalu bersamamu.. dan selalu memelukmu saat kau mengalami kesulitan2 dan kelelahan itu...
namun aku memang sangat berusaha keras dan bersikap tegas pd diriku.. untuk tidak menemanimu secara nyata.. meskipun sungguh.. secara manusiawi aku begitu ingin memelukmu nyata dan hapuskan air matamu itu..
namun kita disini.. adalah memegang tugas dan dharma yang mulia.. yang bukan untuk dirusak oleh kebutuhan2 nafsu duniawi ini...
aku bisa saja datang dan memelukmu.. namun itu akan membuatmu menjadi manja..dan menggantungkan dirimu padaku... dan itu.. secara tidak sadar..justru menjauhkanmu dari pendampingmu di dunia ini...
maka aku berusaha diam.. dan memelukmu dalam diamku itu.. agar setidaknya jiwamu masih merasakan kehangatan kasih.. meski egomu akan mengatakan aku meninggalkanmu.. nyatanya..kamu mampu bertahan..dan semakin bertumbuh mandiri dan dewasa.."

sang gadis pelangi hanya diam.. dan makin tergenang dalam air mata..
sesungguhnya ia tahu.. bahkan sebelum sang pemuda mengatakannya dalam mimpi itu.. ia telah tahu..

dan sang gadis hanya tersenyum lalu berkata..
"saat aku membencimu..hatiku resah dan gelisah.. dan aku tak mampu tenang dalam menjalani kehidupan ini.. membuat emosi negatifku makin menjadi2.. tak dapat kukendalikan...
dan saat aku memaafkanmu.. lalu mengasihimu..apa adanya..dan dengan keyakinan akan hatiku yang mencintaimu.. aku merasakan damai dan sejuk dalam jiwaku.."

dan bersimpuhlah sang gadis di kaki sang pujaan hatinya itu..
"maafkan aku"

sang pemuda tersenyum dan memeluknya.
"kasih selalu menjaga... yang perlu kita lakukan hanyalah yakin akan hadirnya.. dalam setiap apapun yg kita alami dalam perjalanan ini.. aku mengasihimu..pelangi."

No comments:

Post a Comment