Sunday, April 8, 2012

Kisah Beku di Sudut Maya

perjalanan ini sebenarnya sangat singkat..
namun juga terasa begitu lama dalam kelelahan ini..
betapa ribuan tahun lamanya aku jalani..
dan semuanya itu hanya membekas dalam rasa.. bukan ingatan..

lalu mengapa sejenak rasa yang tertinggal ini..
begitu sulitnya untuk kupahami dan kulepaskan..
masih saja tertahan dan seolah kehilangan cahayanya..
gelisah mencari dan lelah dalam menanti..

aku tahu..aku telah mengalami begitu banyak kisah tentang kasih..
dan semuanya silih berganti dalam ribuan nama dan langkah...
tapi kini aku tertahan pada sebuah persimpangan..
persimpangan yang akhirnya menjadi beku di sudut maya hatiku..

ahh.. mengapa semuanya menjadi begitu rumitnya..
padahal secara sederhana aku sudah begitu inginnya percaya..
pikiran ini sepertinya tak sabar untuk berlarian dan menyerang..
hingga akhirnya hati menyerah dan kalah pada ilusi dunia..

namun aku masih saja disini..
meragukan banyak hal..
dan sekaligus mempercayai banyak hal..

apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada dunia ini.. pada semesta ini.. pada kehidupan ini...
deretan cerita yang dikisahkan itu semakin tumpang tindih dalam keriuhan ini..
yang mana yang benar.. yang mana yang salah.. padahal aku tak lagi percaya akan kebenaran dan kesalahan..semua sama adanya..
hanya kembali pada hati yang memilih dan memilahnya..

namun itupun sepertinya telah kulepaskan..
dan aku memilih untuk berjalan dan melangkah pada saat ini..
menikmati semuanya dan melakukan yang terbaik yang mampu kulakukan..
mempersiapkan diri.. melenturkan diri.. untuk menghadapi apapun yang akan terjadi..

....
dan tentang sebuah nama..
kembali air mata ini mengalir dan terhenti menjadi genangan..
siapakah dirimu... siapalah diriku..
mengapa sepi ini semakin gelisah saat aku menyaksikan jejakmu menjauh...
meski dalam hatiku juga terus berbisik....bahwa kau selalu ada disini..
sampai kapankah rasa ini harus ada disini..
karna semakin menyesakkan hati ketika pikiran ini kembali liar oleh lelahku..

bukan salah siapa2....
semua memang kembali pada pilihan diri..
namun aku bagai meraba2 didalam kabut pekat..
dan mengandalkan hatiku yang juga seringkali redup...

ah..

No comments:

Post a Comment